Pada Kesempatan kali ini implementor software akuntansi akan sedikit membahas artikel tetang Perputaran persediaan (Inventory Turnover Ratio).

Perputaran persediaan (Inventory Turn Over Ratio) merupakan rasio yang berfungsi untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengendalikan barang dagangan atau persediaannya. Indikatornya adalah semakin besar nilai rasio maka akan semakin efektif pula perusahaan dalam menjual persediaannya. Dalam arti lainnya perusahaan telah menghindari pengeluaran biaya-biaya yang dapat menyebabkan terjadinya pemborosan-pemborosan pada sumber daya perusahaan. Arti dari nilai rasio yang terlalu tinggi juga dapat menandakan bahwa perusahaan dapat menjual persediaan sesuai dengan harapan. Ekspektasi tersebut sudah tercantum dalam nilai anggaran pembelian dan penjualan.

Bagi perusahaan retail, perusahaan dagang. Perusahaan yang membeli barang dagangan lalu kemudian menjualnya kembali dengan harga baru, penilaian tentang efektifitas penjualan barang dagang sangat bermanfaat bagi mereka. Terutamanya adalah bagi para investor. Sedangkan bagi kreditur Rasio seperti ini dapat memberikan informasi secara tidak langsung tentang kemampuan perusahaan dalam melunasi pinjamannya beserta bunganya.

Jika para pembaca sekalian ingin membandingkan kinerja persediaan perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, maka sebaiknya para pembaca sekalian harus mencari perusahaan yang sejenis, perusahaan yang berada pada industri yang sama. Misalnya membandingkan antara perusahaan makanan dan minuman (food and beverage) yang merupakan perusahan fast moving good, perusahaan yang memiliki sifat barang-barang yang mudah laku juga harus dibandingkan dengan perusahaan yang sama dan sejenis. Perusahan tersebut juga tidak layak jika dibandingkan dengan perusahan yang memiliki barang persediaan low moving good, perusahaan dengan sifat persediaan dagangan yang terlalu sulit laku misalnya adalah jenis perusahaan mobil, property dan lain sebagainya.

Untuk dapat memahami secara lebih mendalam, maka implementor software akuntansi memberikan sedikit penjelasan tambahan dalam bentuk sebuah kasus:

Misalnya terdapat sebuah toko yang menjual bahan baku telah melaporkan biaya pokok penjualaan pada laporan keuangan dengan laba rugi sebesar Rp 500.000.-. persediaan awal dari toko ini adalah sebesar Rp 800.000.000,- sedangakan persediaan akhirnya adalah sebesar Rp. 700.000.000,-. berapa rasio perputaran persediaan atau Inventory turn over ratio-nya?

Berikut dibawah ini akan diberikan informasi tentang data-data yang dimiliki oleh perusahaan:

Lalu berapa Rasio perputaran persediaanya (Inventory Turnover Ratio).
Pertama-tama hitung terlebih dahulu persediaan rata-ratanya dengan cara rumus dibawah ini:

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa persedian rata-ratanya adalah sebesar Rp 750.000.000,- ( Rp 800.000.000,- + Rp 700.000.000,- /2).
Nilai rasio dari perputaran persediaan akan dapat dihitung dengan cara membagi harga pokok penjualan (Cost of Good Sold) dengan nilai persediaan rata-rata, Berikut perhitungannya.

Dari rumus seperti diatas maka didaptakn nilai rasio perputaran persediaan sebagai berikut sebesar 0.66 % ( Rp 500.000.000,- / Rp 750.000.000,-).

Nah, itulah sedikit tips seputar Perhitungan rasio perputaran persediaan (Inventory Turnover ratio) terbaik. Apabila pembaca ingin memahami dengan lebih mendalam dari rasio perputaran persediaan dan membutuhkan konsultasi, pembaca dapat menghubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-8521172 atau 081-252-982900. Kami siap membantu Anda.
Sampai bertemu di pembahasan artikel selanjutnya.